KISAH PERTEMPURAN RASULULLAH DENGAN JIN
KISAH
PERTEMPURAN RASULULLAH DENGAN JIN
A.
Kisah
Baginda Bertempur dengan Jin ketika Isra’ Mi’raj
Ketika
Rasulullah terbang (dalam kisah Isra’ Mi’raj) dengan mengendarai Buraq dengan
diampingi oleh malaikat Jibril, tiba-tiba beliau melihat Ifrit dari bangsa Jin
yang mengejar beliau dengan semburan (energi) api, setiap Nabi menoleh beliau
melihat Ifrit itu terbang membuntuti untuk mencelakakan Nabi dengan terus-menerus
menyemburkan (energi) Api dari peralatan obor yang dibawah Jin Ifrit itu.
Kemudian Jibril berkata: "Tidakkah aku ajarkan kepada anda beberapa
kalimat, jika anda baca maka akan memadamkan apinya dan terbalik kepada
wajahnya lalu dia binasa (hancur lebur)?" Kemudian Jibril AS
memberitahukan doa tersebut kepada Rasulullah.
Doa nya
(kalimat sempurna/sakti):
Maksud
: Aku berlindung dengan wajah Allah yang Maha Mulia dan dengan
Kalimat-Kalimat Allah yang Sempurna yang tidak ada “melampauinya” segala
kebaikan mahupun keburukan dari kejahatan apa yang masuk ke dalam bumi
dan
apa yang keluar darinya dan dari kejahatan apa yang turun dari langit
dan apa yang naik kepadanya. Dan dari kejahatan fitnah di malam dan
siang hari dan dari kejahatan jalan-jalan dimalam dan siang hari,
kecuali suatu jalan yang dilalui dengan kebaikan, wahai yang Maha
Penyayang.
Setelah Nabi Muhammad saw. membaca doa
tersebut, maka jin Ifrit yang membuntuti beliau jatuh tersungkur lalu binasa dan obornya padam.(HR. Bukhari)
Kesimpulan yang dapat
diambil dari kisah ini adalah :
1.
Jin dapat Terbang
2.
Jin mempunyai
teknologi canggih dialamnya (Obor yang bisa menyemburkan api yang dapat
membakar tubuh manusia)
3.
Jibril menjadi Guide Rasulullah yang mendampingi
beliau lalu memberikan petunjuk dan arahan pada Baginda Nabi ketika bertempur
dengan Jin Ifrit
4.
Doa bisa menjadi senjata untuk menghancurkan jin
B. Rasulullah bertempur
dengan jin ketika Sholat
-
"Sesungguhnya syetan merintangiku dan
berbuat kasar kepadaku untuk merusak shalatku, namun aku diberi kekuatan oleh
Allah untu mengalahkannya hingga aku pun mencekiknya. Sungguh muncul dalam
diriku keinginan untuk mengikatnya pada salah satu tiang dimasjid hingga pagi
agar kamu dapat menyaksikannya. Namun tiba tiba aku teringat ucapan saudaraku,
Sulaian, "Ya Tuhanku ampunilah aku dan berikanlah aku kerajaan ang tak
layak buat seorangpun sesudahku" (QS Shad:35, Sy). Maka Allah pun
menolaknya dalam kehinaan ". (HR Al Bukhari dan Muslim. Lihat shahih Al
Bukhori Juz 1 Halaman 209 dan shahih Muslim Juz 1 Halaman 242)
-
An-Nasa`i meriwayatkan
atas syarat (perawi) al-Bukhari, dari Aisyah radhiyallahu 'anha:
'Sesungguhnya Nabi e shalat, lalu syetan
datang, maka beliau memegangnya, menjatuhkannya, lalu mencekiknya. Rasulullah e bersabda:
-
(( حَتَّى وَجَدْتُ
بَرْدَ لِسَانِهِ عَلَى يَدِي, لَوْلاَ دَعْوَةُ سُلَيْمَانَ لَأَصْبَحَ مُوْثَقًا
حَتَّى يَرَاهُ النَّاسُ ))
-
'Hingga aku merasakan dingin
lisannya di atas tanganku. Kalau bukan karena doa nabi Sulaiman niscaya ia tetap diikat hingga orang-orang
melihatnya.'[1]
Dan diriwayatkan oleh Ahmad dan Abu Daud dari hadits Abu Sa'id t, dan padanya: 'Aku
menurunkan tanganku, aku tetap mencekiknya hingga aku merasakan dingin air
liurnya di antara dua jemariku ini yaitu jempol/ibu jari dan yang di sampingnya
(telunjuk).'
-
"Rasulullah SAW berdiri melakukan shalat
lalu kami
dengar beliau mengatakan "Aku berlindung kepada Allah darimu".
Setelah itu beliau mengatakan: "Aku melaknat kamu dengan laknat
Allah" sebanyak tiga kali seraya menjulurkan tangannya seakan akan beliau
menggapai sesuatu. Ketika beliau telah selesai shalat, kami bertanya: "Ya
Rasulullah, tadi kami mendengar engkau mengucapkan kata - kata yang belum
pernah kami dengar dari engkau mengucapkan itu sebelumnya dan kami pun melihat
engkau mengulurkan tanganmu". Rasullullah SAW bersabda: "Sesungguhnya
musuh Allah, iblis datang membawa obor api hendak diletakkan diwajahku, lalu
aku berkata: "Aku laknat engkau dengan laknat Allah yang sempurna".
maka iblispun mundur sebanyak tiga langkah. Aku bermaksud menangkapnya. Demi
Allah sekiranya bukan karena doa saudaraku Sulaiman, niscaya pagi harinya ia
benar - benar terikat dan dapat dijadikan mainan anak - anak Madinah". (HR
Muslim Juz 1 Halaman 244)
Kesimpulan yang dapat
diambil dari kisah ini adalah :
1.
Jin dapat mengganggu manusia ketika sholat
2.
Jin dapat dikalahkan dalam pertempuran jarak dekat
3.
Jin dapat disakiti / dicekik
4.
Air liur Jin itu dingin
5.
Sahabat Nabi tidak melihat bahwa Baginda sedang
berkelahi dengan jin (jinnya berbentuk ghoib) maka manusia bisa menyakiti jin walaupun
jin berwujud ghoib.
6.
Iblis dapat membakar manusia dengan energi api
7.
Doa ruqyah yang dibacakan dapat membuat Iblis mundur
dan terkalahkan.
8.
Jin dapat diikat dan dapat terlihat manusia hingga
bisa menjadi maninan anak-anak madinah
II.
KISAH PERTEMPURAN SAHABAT DENGAN JIN
A. Ubay bin Kaab dan Abu Hurairah menangkap dan mengintrogasi Jin pencuri
-
Dari
Ubay bin Kaab RA, dahulu mereka memiliki suatu wadah tempat mengeringkan kurma.
Di dalam wadah itu terdapat biji kurma. Pada suatu hari mereka mendapati jumlah
kurma di dalamnya berkurang. Maka pada suatu malam mereka menjaganya dan
tiba-tiba ada suatu makhluk seperti seorang anak yang berumur baligh. Lalu
akupun memberinya salam dan ia menjawabnya. Aku berkata, “Engkau manusia atau
jin?” Makhluk itu menjawab, “Jin.” Aku berkata“ Perlihatkanlah tanganmu!”
Ternyata tangan itu adalah tangan anjing dan rambutnyapun rambut anjing. Aku
berkata, “Beginikah bentuk jin?” Jin itu menjawab, “Engkau telah mengenal
bentuk jin,tetapi diantara mereka ada lagi yang lebih menakutkan dariku.”Aku
bertanya, “Mengapa engkau mencuri?” Jin itu menjawab, “Aku mendengar bahwa
engkau adalah orang yang gemar bersedekah, karenaitu, aku ingin men dapatkan
sebagian dari makananmu.” Aku bertanya, “Apa yang dapat menghalangi kalian
(golongan jin) dari mengganggu kami?” Jin itu menjawab, “Ayat Kursi.” Setelah
itu, akupun meninggalkannya, dan keesokan harinya aku mendatangi Rasulullah SAW
dan menceritakan perihal tersebut. Lalu beliau Rasul bersabda, “Makhluk buruk
berkata benar”. (HR IbnuHibban)
-
Sahabat
Nabi saw., Abu Hurairah .a., menceritakan bahwa ia ditugaskan oleh Rasulullah
saw. menjaga zakat pada bulan Ramadan. Pada suatu malam ia kedatangan seorang
yang merangkak untuk mengambil makanan. Abu Hurairah menangkapnya sambil
berkata, "Demi Allah, engkau pasti kubawa kepada Rasulullah saw."
Yang ditangkap itu berkata, "Aku perlu dan aku mempunyai anak-anak
(keluarga)." Maka, Abu Hurairah melepaskannya. Peristiwa serupa terulang,
dan pada malam ketiganya Abu Hurairah berkeras membawanya kepada Rasulullah
saw. Yang ditangkap itu mengimbau sambil mengajarkan kepada Abu Hurairah agar
membaca ayat Kursi sebelum tidur supaya terpelihara dari gangguan syaitan.
Keesokan harinya Nabi saw. bertanya kepada Abu Hurairah apa yang dialaminya
semalam, dan setelah dijelaskannya, Nabi saw. bersabda, "Sesungguhnya ia
telah berucap benar kepadamu, walau sebenarnya dia pembohong. Tahukah engkau
siapa yang engkau ajak berbicara sejak tiga malam?" "Tidak!"
(jawab Abu Hurairah). Sabda Nabi saw., "Itulah syaitan."
Kesimpulan yang dapat diambil dari kisah ini adalah :
1. Jin dapat ditangkap
2. Jin dapat menjadi
pencuri dialam manusia
3. Wujud jin sangat jelek
(tangannya seperti anjing dan rambutnyapun seperti rambut anjing)
4. Ayat Kursi bisa
mengusir jin.
B. Khalid bin Walid
membunuh Jin Uzza
Dari Abu
Al-Thufail, beliau bercerita, “Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
menaklukkan kota Mekah, beliau mengutus Khalid bin al Walid ke daerah Nakhlah,
tempat keberadaan berhala ‘Uzza. Akhirnya Khalid mendatangi ‘Uzza, dan ternyata
‘Uzza adalah tiga buah pohon Samurah. Khalid pun lantas menebang ketiga buah
pohon tersebut. Ketiga buah pohon tersebut terletak di dalam sebuah rumah.
Khalid pun menghancurkan bangunan rumah tersebut. Setelah itu Khalid menghadap
Nabi shallallahu
‘alaihi wasallam dan melaporkan apa yang telah dia kerjakan.
Komentar Nabi, ‘Kembalilah karena engkau belum berbuat
apa-apa.’ Akhirnya kembali. Tatkala para juru kunci ‘Uzza melihat
kedatangan Khalid, mereka menatap ke arah gunung yang ada di dekat lokasi
sambil berteriak, “Wahai ‘Uzza. Wahai ‘Uzza.” Khalid akhirnya mendatangi puncak
gunung, ternyata ‘Uzza itu berbentuk perempuan telanjang yang mengurai
rambutnya. Dia ketika itu sedang menuangkan debu ke atas kepalanya dengan
menggunakan kedua telapak tangannya. Khalid pun menyabetkan pedang ke arah jin
perempuan ‘Uzza sehingga berhasil membunuhnya. Setelah itu Khalid kembali
menemui Nabi dan melaporkan apa yang telah dia kerjakan. Komentar Nabi, “Nah,
itu baru ‘Uzza.” (HR. An-Nasa’I, Sunan Kubro no. 11547, jilid 6 hal.
474, terbitan Darul Kutub Ilmiyyah Beirut, cetakan pertama 1411 H.)
Kesimpulan yang dapat diambil dari kisah ini adalah :
1. Tuhan-tuhan yang
disembah selain Allah adalah Jin
2. Pohon-pohon yang
dikeramatkan itu tempat tinggal jin
3. Jin ada yang berjenis
kelamin perempuan
4. Manusia bisa membunuh
jin dengan pedang
C.Ammar bin Yasir berkelahi dengan jin lalu
membunuhnya
Al-imam Baihaqy meriwayatkan sebuah hadits dari al-Hasan, bahwasanya 'Ammar bin Yasir berkata,"Aku ikut bersama Rasulullah saw pernah memerangi jin dan manusia." Seseorang bertanya kepadanya tentang memerangi jin, dan 'Ammar bin Yasir menjawab,"Rasulullah saw mengirimku ke suatu sumur tempat beliau saw mengambil air. Lalu aku MELIHAT SETAN DALAM BENTUKNYA. Dia menyerangku dan akupun menyerangnya, sehingga kami terlibat dlm pergulatan. Suatu saat aku menghantam hidungnya dgn batu sekepalan
tangan yg kutemukan." Nabi saw mengatakan,"Ammar bertemu dgn setan di sumur, dn dia membunuhnya." Ketika aku kembali, Rasulullah saw bertanya kepadaku, dn akupun menceritakan apa yg kualami. Saat itu Abu Hurairah ra berkata,"Ammar bin Yasir mendapat pahala dari Allah dgn mengalahkan setan menurut ucapan Rasulullah saw."
Kesimpulan yang dapat diambil dari kisah ini adalah :
1. Jin akan terluka jika
dipukul dengan benda-benda alam manusia
2. Jin bisa mati terbunuh
oleh manusia
3. Manusia bisa melihat
jin pada keadaan tertentu.
PEMBAHASAN :
Umumnya kita takut pada jin (setan) yang
menampakan diri. padahal pada saat jin itu menampakan diri adalah saat ia
dalam posisi lemah. kenapa? karena jin itu mahluk ghaib yang tidak terlihat
mata. pada saat ia menampakan diri pada manusia maka berlakulah hukum alam
nyata (non ghaib) yaitu jika di pukul sakit, jika di tangkap bisa dan jika di
bacok mempan.
Contoh hadits diatas
banyak menceritakan
kisah pergulatan sahabat dengan jin yang membuktikan bahwa saat jin menampakan
diri adalah saat terlemah dia. kisah-kisah itu antaralain, Umar bin khatab yang
mengalahkan jin dalam suatu duel. kisah ini di riwayatkan oleh Abdullah bin
mas'ud. Abu hurairah pernah pernah berduel dan membekuk jin yang mencuri kurma
(HR Bukhari). Abu ayub al anshari juga pernah menangkap jin yang awalnya
berbentuk kucing. kisah ini di riwayatkan Ath thabrani. bahkan salah seorang
pemuda sahabat nabi bisa membunuh jin yang berbentuk ular (HR Muslim).
Pertanyaannya adalah Jika jin
bisa dikalahkan bahkan dibunuh ketika mereka menampakkan diri maka apakah para sahabat nabi
itu bisa menangkap atau membunuh jin jika si jin itu tidak menampakan diri?
jawabannya tentu saja iya karena walau mereka tidak bisa melihat jin saat ada di alamnya tetap bisa
dikalahkan bahkan dibakar dengan ayat-ayat Allah. Selain itu walaupun jin
sedang berwujud ghoib tetaplah bisa disakiti oleh benda-benda dialam manusia.
Sudah mahsyur diketahui oleh para ulama bahwa jin bisa tersakiti oleh air
panas, batu yang dilemparkan yang tanpa sengaja terkena jin, kita tanpa sangaja
menduduki jin, mengencingi jin, ketika jin tersebut berwujud ghoib (tidak
terlihat mata manusia).
Selain itu jin
juga bisa kita hancurkan dan sakiti walaupun jin tersebut sangat jauh berada
dari tubuh kita, sebagaimana Rasul mengalahkan jin yang membuntuti beliau dari
jarak jauh dengan kalimah Tammah/sakti yang diajarkan Jibril AS.
Terapi Ruqyah yang mengalahkan jin
Ada banyak pasien yang datang kepada saya yang mengeluh bahwa mereka selalu melihat penampakan jin yang
menakut-nakuti mereka. Mereka merasa sangat stess dan ketakutan karena melihat
rupa mereka yang sangat menakutkan, bahkan ada beberapa jin sihir yang dengan sengaja
menyakiti tubuh korbannya dikalangan manusia.
Mengapa Mereka mempunyai kekuatan untuk menyakiti dan
mengontrol manusia ? Padahal kita banyak membaca hadits bagaimana para sahabat
berjaya mengalahkan jin ketika para jin tersebut mencoba mengganggu para
sahabat nabi bahkan banyak kisah para sahabat nabi mampu membunuh para jin
tersbut. Sebab utamanya adalah RASA
TAKUT! Ketika mereka merasa takut maka akan terbukalah benteng/pendinding yang
dengan izin Allah sebenarnya sudah melindungi mereka dari hasil pembacaan
ayat-ayat ruqyah pembentengan.
Rasa takut dan khawatir telah membuat mereka tidak
memegang KUNCI kesuksesan dalam pembentengan diri. Sudah saya jelaskan pada
pembahasan terdahulu bahwa ada 3 rahasia kesuksesan meruqyah, yaitu Niat
(keinginan hati), Kunci (Keikhlasan,
keyakinan dan ketakwaan kepada Allah SWT) dan Password (Ayat suci Al-Qur’an dan doa-doa). Walau mereka
sudah membaca password dan mempunyai Niat namun mereka tidak mempunyai KUNCI
yaitu keyakinan bahwa Allah akan menolong mereka. Mereka yang tetap digoda dan
dipengaruhi oleeh setan karena ketakutan dan kekhawatiran terhadap gangguan
setan mengalahkan keyakinan hati mereka kepada Allah bahwa Allah Ta’ala akan
menolong mereka.
Maka agar kita punya kekuatan mengalahkan para jin-jin
tersebut rahasianya adalah Niat, Kunci dan Password! Para pasien sihir yang
datang kepada saya selalu saya arahkan agar mereka benar-benar memahami 3
rahasia kesuksesan ini. Setelah pasien yakin dan timbul keberanian dalam diri
mereka langkah selanjutnya adalah memberikan/mengajarkan tehnik-tehnik
mengalahkan jin jika mereka menampakkan diri. Jika pasien bisa melawan para jin
sihir dengan keberanian disertai dengan senjata doa maka Insya Allah beragam
kasus sihir akan cepat sembuhnya dan ini sudah banyak terbukti.
Tehnik- Tehniknya adalah :
A. JIKA JIN TERSEBUT BERANI
MENAMPAKKAN DIRINYA
Yang harus dilakukan pasien adalah harus BERANI! Dan
yakin akan pertolongan Allah! Ketahuilah jin jika menampakkan dirinya dialam
manusia sebetulnya sudah mengerahkan energi tubuhnya dalam tingkatan yang
besar. Mereka ketika menampakkan dirinya mempunyai beberapa metode/tehnik
khusus yaitu : 1. Niat: para jin ketika akan malih rupa/tasyakkul membentuk kekuatan
niat dalam hati mereka disertai dengan visualisasi (membayangkan bentuk
tertentu yang mereka inginkan). 2. Mereka punya gerakan khusus (jurus-jurus)
dan tehnik nafas khusus yang harus dilakukan agar bisa merubah bentuk tubuh
mereka dialam manusia. 3. Mereka juga mempunyai mantra-mantra tertentu yang
harus diucapkan 4. Mereka meminta
bantuan kalangan jin sihir ghailan yang mempunyai teknologi alam jin tingkat
tinggi yang membantu mereka untuk bisa menampakkan diri kealam manusia.
Empat poin inilah yang saya ketahui bisa membuat
kalangan jin bisa menampakkan dirinya dialam manusia. Ketika mereka masuk
kealam manusia dengan mengambil wujud
bentuk seram dan menakutkan adalah salah salah satu trik agar membuat takut
manusia, padahal sebetulnya mereka sudah sangat lemah ketika diajak bertarung.
Ada diantara pasien yang mengadu pada saya bahwa
mereka suka melihat kelebatan hitam disamping kiri/kanan tubuh mereka lalu
hilang dan mereka ketakutan dan bingung
apa yang harus dilakukan. Maka saya menganjurkan mereka untuk berani dan segera
bertakbir lalu harus secara reflek dan cepat memukulkan/menebaskan tangan kita
kearah kelebatan yang kita lihat. Tehnik ini banyak berhasil dengan membuat jin
ketika mereka berkelebat jika dengan tepat tangan kita refleek menebas/memukul
mereka akan terpelanting bahkan terbelah tubuh mereka. Demi Allah yang jiwaku
ditangan-Nya kalangan jin akan segera menemui kematian/sekarat jika tangan kita
dengan telak mengenai tubuh mereka.
Ada juga pasien sihir yang ketika mau tidur melihat
sosok jin yang berbulu , rupa menakutkan hendak mencekiknya, Alhamdulillah
ketika keberanian mereka timbul maka bertakbirlah lalu tendanglah jin tersebut,
siapkan pentungan, batu atau benda keras/tajam lainnya dan pukulkan ke jin tersebut.
Demi Allah yang jiwaku ditangan-Nya tehnik ini akan membuat jin yang menyerupa
tadi mati mengenaskan sebab tubuhnya hancur dipukul benda keras/putus ditebas benda tajam. Tubuh mereka
sesungguhnya sangat lemah Wallahi sangat lemah! Ketika kita memukul tubuh jin
itu bagaikan bantal kapuk yang sangat lembek. Saya pernah diceritakan oleh
paman saya (mantan praktisi TD) bahwa paman saya ini pernah berkelahi dengan
jin dirumah sakit ketika dia hendak tidur ada yang memukul tubuhnya dan anehnya
dia tidak merasakan sakit, lalu dia balas memukul dan dia merasakan pukulannya
sangat mudah untuk merusak tubuh jin tersebut dia merasakan bagaikan memukul
agar-agar, dia sama sekali tidak menggunakan tenaga dalam cukup tabir dan
melakukan pukulan dan tendangan.
B. JIKA HANYA PASIEN YANG
MELIHAT JIN
Maka yang
harus dilakukan adalah : Tehnik Guide Jibril AS:
Jibril AS menuntun Rasulullah untuk melakukan
perlawanan dengan membaca doa Kalimat Tammah untuk menghancurkan jin Ifrit yang
membawa persenjataan api yang berniat membakar Rasulullah.
Maka sesuai sunnah nabi kita menuntun pasien untuk dia
sendiri yang membacakan doa-doa dengan mengikuti beragam petunjuk dari kita.
Ketika kita ruqyah tiba-tiba pasien melihat/mendapatkan vision adanya jin yang
berada disekitar rumah, berada didekat tubuhnya, berada ditempat tertentu maka
kita menuntun pasien untuk membaca doa-doa yang disyari’ahkan, jika pasien
tidak hafal maka kita tuntun pasien untuk mengikuti doa yang kita baca sembari
mengajak pasien membentuk kekuatan niat untuk menghancurkan jin tersebut.
Contoh kasus : pasien ketika diruqyah melihat adanya kerajaan jin yang berada diawan yang mengikatnya dengan buhul sihirr, maka seorang peruqyah melalui pandangan mata pasien memberikan petunjuk untuk menghancurkan kerajaan tersebut. Pasien dituntun untuk membaca kalimat Tammah, Dengan memfokuskan konsentrasi untuk menghancurkan kerajaan jin tersebut dan membakar seluruh jin yang hendak menyerangnya. Maka biasanya pasien akan melihat jin tersebut terbakar.
Perang ini memerlukan konsentrasi, focus, keberanian, kecerdikan,
tipu daya, kekuatan bathin baik peruqyah atau pasien sebab bisa terjadi saling serang menyerang.
Para kelompok jin sihir serangannya biasanya berlapis-lapis dengan membawa
peralatan perangnya untuk menyerang balik peruqyah atau pasien yang telah/hendak
menghancurkan kerajaannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar