Pada suatu malam, Nabi Muhammad
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam shalat bersama sahabat-sahabatnya. Saat
membaca surat, ternyata beliau keliru. Di antara yang menjadi makmum
beliau adalah Abu Sa’id Radhiyallahu ‘anhu.
Kelar shalat, Nabi bersabda sebagaimana
dituturkan oleh Abu Sa’id, “Kamu tidak menyaksikan pertarunganku dengan
iblis?” Nabi yang mulia akhlaknya pun melanjutkan, “Aku menjatuhkannya.
Kedua tanganku mencekiknya. Aku merasakan dinginnya air liurnya di
antara ibu jari dan telunjukku.”
Hadits yang diriwayatkan oleh al-Hafizh
Dhiyauddin ini menjadi salah satu bukti bahwa setan senantiasa menggoda
umat manusia. Bahkan sekelas Nabi, sebagaimana disebutkan dalam banyak
ayat al-Qur’an, Allah ta’ala telah menciptakan bagi para Nabi itu
musuh-musuh dari kalangan jin dan manusia. Musuh-musuh itu senantiasa
menggoda para Nabi, dan Allah Ta’ala senantiasa memenangkan para Nabi
dan utusan-utusan-Nya.
Dalam pertarungan nan sengit di malam
itu, setan kalah telak. Kata Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
sebagaimana disebutkan dalam hadits yang berderajat hasan ini, “Jika
bukan karena doa saudaraku, Nabi Sulaiman ‘Alaihis salam, besok pagi
(pastilah) dia (iblis) itu sudah terikat di salah satu tiang masjid dan
dijadikan mainan oleh anak-anak Madinah.”
Riwayat ini juga menjadi satu di antara
sekian hujjah, bahwa umat Nabi Muhammad tidak diberi kewenangan
sebagaimana yang Allah Ta’ala berikan kepada Nabi Sulaiman ‘Alaihis
salam yang sangat mengetahui detail perkara ghaib tentang bangsa jin.
Kita hanya diberi sedikit ilmu, hingga tidak ada satu pun alasan sok
tahu dengan mengatakan ini dan itu tanpa adanya hujjah yang nyata.
Cukuplah memahami berita ghaib tentang setan dan bala tentaranya dari
riwayat shahih yang disampaikan oleh Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
Tidak perlu menambahi atau mengurangi.
Di akhir riwayat yang dikutip oleh Syeikh Ibnu Muflih al-Maqdisi dalam bukunya Agar Tidak Diperdaya Setan
ini, Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berpesan, “Karenanya, siapa
saja di antara kalian yang mampu menghadap kiblat, hendaklah
melakukannya.”
Senada dengan riwayat ini, Nabi
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam juga mengatakan hadits semakna yang
disampaikan dari Abu Hurairah, “Semalam, ifrit dari bangsa jin
mendatangiku untuk merusak shalatku.” Pungkas Nabi sebagaimana
diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari dan Muslim, “Tetapi, Allah Ta’ala
memenangkanku dan aku bisa mendorongnya.”
Semoga Allah Ta’ala melindungi kita dari godaan setan yang terkutuk. Aamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar